Sabiya kira memiliki suami yang paham agama akan terhindar dari orang ketiga, tapi dia salah. Pernikahannya yang berjalan 3 tahun harus kandas karena perselingkuhan yang dilakukan oleh Abizard—suaminya. Awalnya hidup Sabiya yang kesulitan langsung berubah indah ketika dipinang Abizard, anak majikan sang ibu. Dua tahun berjalan tidak ada halangan; Abizard menjadi sosok romantis yang selalu memahami Sabiya. Dia membimbing Sabiya selayaknya seorang imam dalam Islam. Bahkan saat Sabiya keguguran Abizard bisa menguatkan. Menjelang tahun ketiga pernikahan semua berubah; dia sering pulang malam, tidak memperbolehkan Sabiya memegang ponselnya, hingga puncaknya Sabiya melihat Abizard menjaga seorang wanita bernama Naila di rumah sakit. Malam itu, Abizard mengajak Sabiya makan malam kantor di restoran daerah Jakarta Timur. Namun lelaki itu malah tidak ada kabar. Sabiya menunggu di sana bersama Viola (ponakannya yang masih bayi) dan Yasmin (satu-satu teman Abizard yang Sabiya kenal dekat). Sabiya putus asa setelah satu jam menunggu. Dia marah dan ingin pulang. Tiba-tiba Yasmin mencegah serta mengatakan kalau Abizard kecelakaan. Mereka pun pergi ke rumah sakit. Anehnya tidak ada pasien UGD berjenis kelamin laki-laki, setelah dicek ternyata Abizard menjadi wali Naila. Di sanalah Sabiya menyaksikan langsung ketidaksetiaan sang suami. Sabiya hancur. Dia sangat kecewa. Dia menangis tersedu-sedu di luar rumah sakit. Abizard cukup kaget begitu menemui mereka di luar. Namun dia masih bersikap biasa dan mengira Sabiya tidak tahu. Sabiya juga dilema. Dia bukan wanita yang kuat secara ekonomi. Dia hanyalah wanita miskin dan mengandalkan kejar paket soal pendidikan. Tidak punya keahlian apapun selain soal berbakti dengan suami. Kalau bercerai bagaimana hidupnya nanti? Selama ini dia hanya mengandalkan sang suami. Belum lagi ibunya itu sangat patriarki. Hari-hari berat tetap dilalui. Sabiya tidak kuat dan mengutarakan niatnya kepada Abizard. Lelaki itu jelas melarang. Dia menganggap Sabiya adalah rumah, sedangkan Naila hanya rumah singgah. Dia membutuhkan keduanya untuk tetap hidup. Tetap saja Sabiya sudah terlanjur sakit. Dengan sisa tabungan yang dipunya dia keluar dari rumah. Syukurlah mertuanya meresti. Sayangnya ibu kandung Sabiya tidak. Dia tega meminta anaknya bertahan di tengah rasa sakit demi masa depan. Selama pisah ranjang. Sabiya berusaha meng-upgrade kemampuan diri. Dia belajar berbisnis, belajar memasak, sampai ikut kursus komputer. Beruntung ada Yasmin yang mendorong Sabiya. Yasmin juga yang mengenalkan Sabiya kepada Raka. Seorang pengusaha yang rendah hati. Raka tahu Sabiya tidak berpendidikan. Namun dia tetap mau mengajarkan bahkan memberi modal. Raka melihat Sabiya seperti melihat ibunya dulu. Ibunya ditinggalkan sang ayah dan bangkit seorang diri. Itulah kenapa dia ingin membantu. Di sisi lain Abizard terus meminta rujuk. Dia melakukan berbagai cara agar Sabiya menarik gugatan cerai. Alih-alih sadar, Abizard ternyata menikahi siri dengan Naila. Sabiya yang ketika tahu kembali hancur. Apalagi dia baru mengetahui kalau tengah berbadan dua. Agar perceraiannya lancar. Sabiya menyembunyikan kehamilannya hingga pengadilan menjatuhkan putusan. Membangun usaha ternyata tidak mudah. Sabiya hampir menyerah dan memutuskan bekerja biasa saja. Dia bekerja di perusahaan yang sama dengan Abizard dan Naila. Pun Raka yang sudah diangkat menjadi direktur keuangan. Semakin direndahkan Sabiya kini sadar kalau dia harus kembali mencoba berbisnis di bidang pakaian. Setelah bisnisnya lumayan berjalan dia resign. Sang ibu pun akhirnya percaya kalau anaknya bisa bangkit dan bersedia meninggalkan rumah Abizard. Setelah perceraian dengan Sabiya, Abizard tidak menemukan kebahagian. Dia sering cekcok dengan Naila. Kariernya pun di perusahaan meredup. Project-nya sering gagal. Sedangkan usaha Sabiya semakin berkembang. Ada tetangga Sabiya bernama Alvi yang tertarik dengannya. Alvi adalah duda beranak satu. Dia berprofesi sebagai dokter. Namun Sabiya mengatakan bahwa dia tidak boleh menikah (dalam Islam ada masa iddah dimana wanita hamil dilarang menikah). Selain itu Sabiya masih trauma akan pernikahan. Sampai-sampai dia juga menyangkal rasa tertariknya kepada Raka. Padahal Raka juga menunjukan ketertarikan terhadapnya. Hidup Abizard semakin hancur. Dia masuk penjara karena melukai ibunya saat mabuk mengakibatkan ibunya meninggal dunia. Di penjara dia semakin menyadari kesalahannya. Dia meminta Sabiya tetap mengenalkan anaknya kelak. Dia juga menyadari bahwa cintanya kepada Sabiya belum pudar. Abizard menceritakan awal kedekatannya dengan Naila. Cinta tumbuh karena sering terbiasa. Naila yang memiliki bipolar sering meminta bantuannya. Kecerdasan dan kecantikannya, membuat Abizard khilaf. Hingga dia menyakiti wanita sebaik Sabiya. Sebagai wanita yang baik, Sabiya memaafkannya, tetapi tidak bisa untuk melupakan akan luka yang ditinggalkan mantan suami. Menjelang kelahiran, di saat kedua lelaki merebutkan hatinya. Sabiya menyadari kalau hatinya condong kepada Raka. Namun takdir berkata lain. 7 menit Raka berjanji akan sampai di rumah sakit menemaninya lahiran, tapi hingga 7 tahun dia tidak kembali. Raka kecelakaan mobil dan meninggal di tempat saat menuju ke rumah sakit. Selama 7 tahun Sabiya menjadi single mom, hingga Alvi kembali. Dia telah memeluk Islam dan mengajak Sabiya membesarkan anak bersama-sama. Sabiya yang melihat ketulusan dan perubahan kepribadian Alvi pun bersedia. Mereka menikah merencanakan keluarga bahagia bersama Angkasa (anak Sabiya) dan Cilla (anak Alvi). Di penjara Abizard turun bahagia, meski hatinya belum bisa melupakan sang mantan istri.