Indonesia merupakan demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Pascalepas dari kolonial Belanda pada 17 Agustus 1945, Indonesia terus membangun dan mengisi kemerdekan untuk mewujudkan negara maju, sejahtera, dan berkeadilan. Salah satu unsur pendukung yang tak boleh dilupakan adalah tata kelola kearsipan negara. Arsip merupakan memori kolektif bangsa dari masa ke masa yang merekam berbagai kebijakan, tindakan, dan transaksi kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara. Gerak langkah pembangunan Indonesia akan terganggu apabila tata keloka kearsipan negara lemah. Dengan kata lain, tata kelola kearsipan berbanding lurus dengan kemajuan Indonesia. Jika bagus, arsip akan menjelma menjadi informasi yang andal. Indoensia akan memiliki deposit informasi untuk penguatan sistem sosial, dunai usaha, dan pemerintahan yang pada gilirnnya berkontribusi memajukan negara. Hal ini turut mendukung pendapat Allan Toffler yang menyatakan informasi merupakan kekuatan (infomation is power), siapa yang menguasai akses infromasi akan menguasai persaingan.