Masyarakat Tuban secara turun-temurun masih berupaya mempertahankan tradisi batik gedog di tengah-tengah pertumbuhan tren dan teknologi yang kian mengusik eksistensinya. Menghadapi situasi tersebut masyarakat Tuban melakukan berbagai upaya inovasi agar mampu bertahan. Buku ini tidak hanya memperkenalkan bagaimana wujud asli tradisi batik gedog di Tuban, melainkan juga menunjukkan bagaimana transformasi yang terjadi pada tubuh tradisi tersebut dalam bentuk berbagai inovasi. Kelebihan buku: • Berisi informasi yang padat, jelas, dan komprehensif tentang tenun gedog Tuban di masa kini dan masa lalu. • Informasi disajikan dengan indah dan estetik, dengan tata bahasa yang lugas namun bernas. • Panduan ini berguna bagi praktisi wastra, pecinta wastra, mahasiswa seni kriya, siswa sekolah mode, dan pemerhati seni kriya khas Indonesia Fajar Ciptandi menyelesaikan pendidikan formal pada sarjana di Institut Teknologi Bandung pada jurusan Kriya Tekstil tahun 2009. Pada tahun 2011 di kampus yang sama Fajar turut menyelesaikan pendidikan jenjang magisternya di jurusan desain. Kemudian pada tahun 2018 pun Fajar secara resmi mendapatkan gelar doktor dari kampus ITB. Hingga kini Fajar aktif mengajar sebagai dosen di Program Studi Magister Desain, Universitas Telkom Bandung. Terhitung sejak tahun 2009 Fajar aktif menjalankan kegiatan riset di ranah kriya tradisi dan wastra nusantara. Hal ini selain didukung oleh latar belakang pendidikannya yang sejalan dengan bidang tersebut, juga karena kecintaan yang begitu besar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tradisi dan budaya Indonesia, khususnya tentang kain-kain tradisional (wastra) dari berbagai penjuru di Nusantara.