normal
25%
OFF
Tambah ke Keranjang Belanja
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Pleasure and Pressure: An Anthology of New Indonesian Writing Inspired by Agus Suwage (Hard Cover)
oleh Museumacan None

Harga Resmi : Rp. 360.000
Harga : Rp. 270.000 (25% OFF)

Ketersediaan : Stock di Gudang Supplier

Format : Hard Cover
ISBN13 : 9786020665382
Tanggal Terbit : 31 Desember 2022
Bahasa : English
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Dimensi : 150 mm x 230 mm



Deskripsi:
Agus Suwage (b. 1959, Yogyakarta, Indonesia) is one of Indonesia's most important contemporary artists. He lives and works currently in Yogyakarta, Indonesia. Trained as a graphic designer at the Institute of Technology in Bandung, and obsessed with rock and roll, his studio is a playground of books and musical instruments and art in various stages of completion. He is well known for his self-portraiture, quick to say is about self-criticality before anything else. His provocative drawings, paintings, assemblages, and installations, incorporate relationships between humans and animals, and draw on religious imagery and popular culture. Suwage, an ever curious artist, responsive to human. He participated in the Asia Pacific Trienniale, Qagoma Brisbane (1996), the 6th Bienniale of Havana, Cuba (1997), the Singapore Biennale, Singapore (2006), Biennalg Jogja IX, Yogyakarta, Indonesia (2007), and a retrospective at the Jogja National Museum, Indonesia (2009), which was accompanied by a comprehensive monograph of his work "Still Crazy After All These Years" (2010). Agus Suwage menempuh studi desain grafis di Institut Teknologi Bandung, Indonesia, dari 1979 hingga 1986. Ia sempat bekerja sebagai desainer grafis di Jakarta sebelum pindah ke Yogyakarta pada 1999 ketika memutuskan untuk menjadi perupa penuh waktu. Selama 30 tahun terakhir, Agus Suwage telah menciptakan karya yang signifikan yang mencakup lukisan, instalasi, patung, dan drawing. Melalui karya-karyanya, kita melihat komitmen yang mendalam untuk eksplorasi dari individu secara subjektif dan hubungan kompleks mereka dengan masyarakat dan politik. Hal ini dieksplorasi melalui penyertaan simbol-simbol populer, mitologi, ikonografi, serta potret diri. Suwage telah aktif terlibat dalam kancah seni lokal dan internasional sejak tahun 1990-an. Dia mengadakan pameran tunggal pertamanya di Rumah Seni Cemeti di Yogyakarta pada tahun 1995, yang membawanya kepada presentasi besar pada pameran dan bienial global yang penting, termasuk The 2nd Asia Pacific Triennial of Contemporary Art, di Queensland Art Gallery, Australia (1996); The Sixth Havana Biennial, Kuba (1997); AWAS! Recent Art from Indonesia, yang merupakan pameran yang bergilir ke Australia, Jepang, Jerman dan Belanda (1999-2002); 3rd Gwangju Biennale, Korea Selatan (2000); Singapore Biennale (2006); Prospect. 3, New Orleans (2014); Sunshower: Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now, Mori Art Museum, Jepang (2017). Di Indonesia, ia pernah diikutsertakan dalam Biennale Seni Rupa Jakarta IX dan Biennale-X Jakarta (1993 dan 1996); Biennale Yogyakarta VII (2003); dan pada tahun 2009 ia mengadakan pameran retrospektif di Jogja National Museum. Monografinya yang berjudul Still Crazy After All These Years diterbitkan pada 2010. Karya Agus Suwage termasuk dalam koleksi Singapore Art Museum, Singapura; Fukuoka Art Museum, Fukuoka, Jepang; Tokyo Metropolitan Art Museum, Tokyo, Jepang; The Museum of Modern Art, Saitama, Jepang; Los Angeles County Museum of Art, Los Angeles, LA, Herbert F. Johnson Museum of Art, Cornell University, Ithaca, NY, dan Museum MACAN di Jakarta.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Review Konsumen:
5 -
4 -
3 -
2 -
1 -
Jadilah yang Pertama untuk Review
Tulis Review Anda
Tulis Review Anda