Induk Gajah bermula cerita tentang penulis dan ibunya yang sangat ingin agar dirinya menjadi kurus, supaya cepat mendapat jodoh. Inti cerita ini dikarenakan usia penulis yang dinilai sudah cukup matang untuk berumah tangga, maka Sang Ibu atau Induk Gajah ini melakukan berbagai cara supaya dirinya mendapat jodoh karena selama ini dipandang kurang menarik. Sampai akhirnya kisah perlakuan Sang Ibu terhadap dirinya ini dituliskan Twitter. Kisahnya kemudian menarik perhatian khalayak, bahkan menginspirasi Ernest Prakasa dan kini dijadikan serial film. Sinopsis Buku: “Badan kamu kok makin gendut aja sih, Ra? Kayak gajah,” ucap Mamak ketika aku baru saja menghabiskan mi instan terakhirku malam itu. Adegan ini adalah cikal bakal kenapa aku menjuluki mamakku dengan nama Induk Gajah. Induk Gajah percaya bahwa tidak ada laki-laki yang akan jatuh cinta atau dengan tulus mencintai perempuan bertubuh gemuk seperti aku. Menurut dia, kalaupun ada, cowok itu pasti cuma mau numpang hidup atau mau harta si cewek gendut. Tapi mon maap nih, Sodara-sodara! Tubuh gempal nan bahenol ini bukan tanpa alasan menempel di ragaku lho. Sebagai darah daging Induk Gajah, bentuk tubuhku dan sifatku yang ramah pada makanan ini aku wariskan dari dia. Jadi, siapa yang salah sih? Selling point : - Walaupun ini buku memoar, penulis menuturkan kisah hidupnya layaknya novel fiksi. Jadi pembaca tidak akan bosan. - Selain memadukan unsur komedi dan mellow, buku Induk Gajah juga berisi sarat pesan agar perempuan menjadi individu yang percaya diri dan tegar. INDUK GAJAH Oleh Ira Gita Sembiring Panjang : 14 cm Lebar : 21 cm Tebal : 224 Halaman Penulis : Ira Gita Sembiring Berat : 0.200 kg Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN Cetak : 978-602-06-7189-5 ISBN Digital : 978-602-06-7190-1 Genre : Memoar Tebal : 224 hlm Harga : Rp 89.000,-