Lady Merritt Sterling tak pernah membiarkan dirinya berada dalam posisi yang memungkinkan dirinya terjerat skandal. Tapi ketika ia bertemu Keir MacRae, penyuling wiski menawan dari Skontlandia, semua rencananya yang masuk akal menguap tanpa jejak. Mereka berdua sangatlah berbeda, tapi daya tarik di antara mereka sangatlah kuat dan tak terelakkan. Keir MacRae hanya punya dua tujuan di London. Satu: jangan jatuh cinta dengan Lady Merritt Sterling yang memukau namun berada di luar jangkauan. Dua: jangan terbunuh. Tak satu pun dari kedua tujuan itu mudah dicapai. Keir tidak tahu alasan seseorang mau membunuhnya hingga hubungannya dengan salah satu keluarga ternama di London terkuak. Dunianya seakan jungkir-balik, dan satu-satunya yang bisa ia percaya adalah Merritt. Dan terlepas dari bahaya yang mengintai, Merritt akan melakukan apa pun demi menyelamatkan pria yang ia cintai. Prolog: London 1880 ”MACRAE semarah beruang yang terperangkap,” Luke Marsden memperingatkan sewaktu memasuki kantor. ”Kalau kau tidak pernah berada di dekat-dekat lakilaki Skotlandia yang pemarah, sebaiknya kau mempersiapkan diri mendengar bahasanya.” Lady Merritt Sterling mendongak dari meja kerjanya sambil tersenyum lemah. Adiknya merupakan pemandangan yang menawan, dengan rambut gelap yang berantakan ditiup angin dan kulit wajah yang dihiasi semburat warna hawa musim gugur yang kasar. Seperti anak-anak Marsden lainnya, Luke mewarisi garis-garis panjang dan elegan ibu mereka. Meritt, di sisi lain, merupakan satu-satunya dari enam bersaudara yang memiliki tubuh pendek dan sintal. ”Aku sudah menghabiskan hampir tiga tahunmengurus firma pengapalan,” ujarnya. ”Setelah semua waktu yang kuhabiskan di sekitar kuli-kuli angkut kapal, tak ada yang bisa membuatku syok sekarang.” ”Mungkin tidak,” aku Luke. ”Tapi laki-laki Skotlandia memiliki bakat khusus dalam sumpah serapah. Aku punya teman di Cambridge yang tahu setidaknya selusin kata berbeda untuk testikel.”