Tom Ripley sedang dikejar utang ketika nasib baik berpihak kepadanya. Seorang kenalan menawarinya perjalanan gratis ke Itali untuk membujuk Dickie Greenleaf agar mau pulang kepada ayahnya yang kaya. Ternyata Ripley sangat menyukai Dickie dan gaya hidupnya. Dia ingin menjadi seperti Dickie—persis seperti Dickie. Dengan pembawaannya yang ramah, menyenangkan, dan manipulatif, Tom berniat mencapai tujuannya, dengan cara apa pun. Apa pun. Prolog: Tom menoleh ke belakangnya dan melihat pria yang keluar dari Green Cage dan berjalan ke arahnya. Tom berjalan lebih cepat. Tak diragukan lagi, pria itu sedang mengejarnya. Sejak lima menit yang lalu, Tom sudah melihat pria itu mengawasinya dengan cermat dari sebuah meja, seolah belum yakin, tapi hampir. Tampangnya cukup yakin sehingga Tom cepat-cepat menenggak minumannya, membayar, dan keluar. Di tikungan, Tom mencondongkan tubuh ke depan dan berjalan cepat-cepat melintasi Fifth Avenue. Ada Raoul’s. Apakah sebaiknya dia nekat masuk untuk membeli minuman lagi? Menantang nasib, dan seterusnya? Atau sebaiknya dia lari ke Park Avenue dan mencoba meloloskan diri dari pria itu di beberapa ambang pintu rumah yang gelap? Dia masuk ke Raoul’s. Secara otomatis, sambil berjalan ke tempat kosong di bar, dia melihat berkeliling, kalau-kalau ada orang yang dikenalnya. Ada pria bertubuh besar dengan rambut merah, yang namanya dia selalu lupa, duduk di meja bersama gadis berambut pirang. Pria berambut merah itu melambai, dan tangan Tom terangkat lemas untuk membalas.