Pernah ikut psikotes? Disuruh gambar orang? Disuruh gambar pohon? Disuruh hitung-hitung angka? Biasanya kamu ikut psikotes mungkin ketika SMP atau SMA untuk mengetahui bagaimana sifatmu atau kira-kira pekerjaan apa yang cocok untuk kamu. But for your information, psikotes menjadi syarat yang wajib kamu ikuti saat mau mendaftar beasiswa dan melamar kerja. Lazimnya, fungsi utama dari diadakannya psikotes ini adalah untuk mengukur atau menilai berbagai aspek seseorang. Mulai dari kepribadian, emosi, kemampuan, dan masih banyak aspek lainnya. Berarti susah dong ya kalo psikotes jadi syarat ikut beasiswa atau kerja gitu? Pertanyaan seperti itu sering menjadi kerisauan para pelajar atau fresh graduate. Alhasil kamu jadi resah sampai susah tidur. Padahal justru kalau kelelahan bahkan sampai ngantuk saat mengerjakan soal-soal psikotes, kamu malah jadi tidak konsentrasi. Soal-soal pun jadi diisi dengan tidak fokus. Bahkan orang-orang pintar dengan prestasi luar biasa, IPK di atas tiga, lulusan cum laude sampai summa cum laude pun dapat saja gagal lolos psikotes. Hal ini dikarenakan karena “ketidakpastian“ dari hasil psikotes. Bukan karena kamu tidak cerdas, tetapi karena memang kepribadianmu dari hasil psikotes itulah yang tidak sesuai dengan yang dicari oleh universitas atau perusahaan. Namun kamu dapat menghindari hal-hal tersebut. Sebenarnya kamu hanya perlu mengetahui apa saja tahap-tahap yang diujikan dalam psikotes dan bagaimana cara mengerjakannya dengan sesuai. Buku Bocoran Soal-Soal Asli Psikotes dapat memandu kamu untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti psikotes dengan baik dan lancar. Firmansyah menyusun soal-soal yang meliputi deret angka, kemampuan ingatan, logika aritmatika, Kraepelin atau Pauli Test, Wartegg Test, BAUM Tree Test, Draw a Man Test, dan masih banyak lagi.