Novel yang berjudul Jejak ini adalah novel yang mengambil latar belakang cerita dari kisah nyata sang penulis. Kisah ini merupakan sebuah perjalanan hidup yang berharga bagi Nopeng dan Andre. Mereka pernah mengalami kondisi kritis dan hampir berada di ujung kematian setelah keduanya hilang dari rombongan pendaki lainnya. Sabtu, 09 Juni 2001, Uncu, Firman, Iwan, Nopeng, dan Andre berencana untuk mendaki Gunung Marapi. Tujuannya agar pada saat ospek anggota SISPALA baru pekan berikutnya, mereka sudah memiliki persiapan untuk menghadapi medan yang akan digunakan sebagai lokasi pelatihan nantinya. Walau beberapa dari mereka ditentang keluarga untuk pergi mendaki Gunung, tapi mereka bersikeras untuk tetap pergi demi bisa menaklukkan Sang Marapi. Saat mereka berada di Cadas Marapi, Nopeng dan Andre memutuskan untuk lebih dulu ke puncak. Tugu Abel, Puncak Merpati, hingga mereka terpesona oleh keindahan ladang bunga edelweis. Bunga ini seolah menyihir keduanya, hingga lupa waktu, tamak ingin mengambil dan terus mengumpulkan bunga-bunga itu ke dalam ransel yang mereka bawa. Mereka terperangkap selama berjam-jam hingga akhirnya dari kejauhan tampak gumpalan kabut dan awan hitam berjalan sangat cepat ke arah puncak. Selama berada di puncak. Andre dan Nopeng terpesona oleh keindahan ladang bunga edelweis. Mereka pun mengumpulkan bunga itu dengan tamak hingga lupa waktu. ""Turunlah, Pak. Sebentar lagi kabut akan turun,"" kata sesosok laki-laki misterius di ladang itu. Tapi, semua sudah terlambat... --Jangan ambil apapun kecuali foto, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak--" Dapatkan kisah lengkapnya dalam novel Jejak. Segera belanja di toko buku kesayangan anda atau lakukan pemesanan secara online. Judul : Jejak: sebuah novel berdasarkan kisah nyata Pengarang : Alishba Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2017 ISBN :6024286996, 9786024286996 Tebal : 183 halaman