"Di setiap pemakaman, pasti ada saja nisan yang tak lagi dikunjungi siapapun. Tak ada lagi yang peduli kisah hidup siapa yang ditanam di sana. Begitupun di setiap perpustakaan, selalu saja ada buku yang tak lagi dibuka siapa pun. Tak ada yang tahu pahlawan macam apa yang tertulis di sana dan tukang tenung seperti apa yang ia taklukan. Demikian pula setiap kerumunan manusia, selalu saja ada seseorang yang nasibnya seperti nisan dan buku tadi. Keberadannya seperti genangan setelah hujan di hari-hari yang tampak sedih - dilewati saja tanpa digubris."
Serayu Malam membawa kisah seorang lelaki dan sepatunya, penjudi dan perempuan bercodet, serta kisah - kisah manusia yang bersekutu dengan kejahatan, amarah, bahkan makhluk gaib. Cerita - cerita dalam buku ini bukanlah perjalanan menyenangkan untuk dikenang, namun suatu saat bisa saja terjadi pada anda.