Dalam Hadits dari Zubair bin Awam Ra, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umumkanlah nikah.” (HR. Ahmad 16130, Ibnu Hibban 4066 dan dihasankan Syuaib Al-Arnauth)

Umumkanlah Nikah. Satu kalimat yang begitu pendek dan jelas. Tetapi membuatku menciut untuk membaca dan memahaminya apa lagi menjalankannya. Apa aku berani menjalankannya? Sedangkan dari awal aku sudah mengajukan syarat untuk merahasiakan pinangan dan pernikahan selama aku masih bekerja. Apa aku berdosa? Aku harus bagaimana? Dan bagaimana dengan pernikahanku dengan Ken?

Maylan Azkandya Putri.

Lamaranku diterima. “Alhamdulillah” menggema di ruangan. Tapi semua itu tak berlangsung lama. Dia mengajukan syarat, satu syarat yang membuatku kaget. Dia menginginkan aku dan keluarga merahasiakannya.

Apakah aku harus mengikuti syarat gila ini? Apa salahnya menikah denganku? Bukannya banyak perempuan yang ingin menjadi istriku? Tetapi tetap saja aku menyetujui syaratnya, karena aku terlanjur mencintainya. Dia perempuan yang membuat hatiku hangat. Hingga es dalam hatiku mencair.

Keenan Ashaby Pratama