Tini, siswi kelas 12 IPA 1 mulai meragukan impiannya menjadi fashion designer. Dia merasa tidak akan bisa meraih impiannya karena kemampuan menggambarnya yang minim. Dia hampir saja putus asa akan impiannya itu. Apakah Tini akan menyerah begitu saja dan membiarkan impiannya hanya menjadi bunga tidur?