Tak perduli seberapa banyak harta yang engkau miliki, secantik apa pun istri yang engkau cintai, selucu apa pun anak yang engkau sayangi, semua itu tak akan mampu menolak datangnya kematian. Karena kematiantakpernahterlalucepatatau pun terlambat, iaselaludatangtepatwaktu.Detik terakhir ketika nyawa tercerabut dari jasad ini rasanya begitu mengerikan, lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan silet atau bahkan panasnya air mendidih. Bagi yang lalai, Allah menunjukkan padanya kilatan api neraka yang begitu menyeramkan. Nauzhubillah!
Pernahkah terbayangkan oleh kita sesempit apakah liang lahat, segelap apakah alam kubur, sengeri apakah siksaan yang akan diterima dari Malaikat jika semasa hidup kita berlumuran dosa? Kita semua pasti merasakan sakaratul maut dan memasuki alam kubur, yakinlah.... Inilah episode pertama alam akhirat, sendiri, sepi, sunyi dan gelap. Lentera penerang alam kubur hanyalah amal salih, bukan harta, bukan pula jabatan. Akankah alam kubur ini menjadi episode pertama yang penuh dengan nikmat atau malah sebaliknya?
Di dalam buku ini, disuguhkan bermacamhal yang ada di baliksakaratulmaut. Dari pedihnya proses sakaratulmaut, tanda-tandakematiansebelumsakaratulmaut, gangguan-gangguansetanterhadap orang yang sedangsakaratulmaut, hinggaceritaperjalananruhusaisakaratulmaut,Setelah melewati sakaratul maut, kita diajak berpetualangan mengarungi alam kubur, mulai hari pertama sampai ketujuh dan apa yang kita alami di saat malam-malam pertama itu. Mendebarkan dan penuh misteri tentunya.
Selagi jantung masih berdetak, kita masih memiliki kesempatan untuk mempersiapkan bekal untuk alam akhirat kita. Jangan sampai terlambat, karena kebanyakan dari kita sibuk berusaha untuk HIDUP ENAK namun sering lupa untuk berjuang MATI ENAK...