“Karya Khansa yang ada di tangan pembaca ini menarik dan perlu untuk dibaca. Khansa, semangat, ya, teruslah berkarya dan menebar kebaikan….”  ---Sandiaga S. Uno  Perihal puisi atau syair-syairku selama ini, lupakan saja, tidak ada lagi yang perlu kamu baca dengan terpaksa. Sebab, percuma juga digambarkan padahal rasanya sudah sama-sama padam. Atau… hanya aku saja yang demikian?  Israkhansa-  “Membaca kumpulan puisi yang tulis oleh pelajar SMA ini membuat kita optimis bahwa ke depan Indonesia masih akan terus melahirkan penyair dan sastrawan berkualitas, bi idznillah. Kumpulan puisi ini mengajak kita merenungi banyak sisi kehidupan. Beberapa renungan yang dihadirkan tampak melampaui usia penulisnya. Salam puisi.”  ---Habiburrahman El Shirazy, Sastrawan Asia Tenggara.  “Ini buku puisi yang cantik (mungkin karena penulisnya perempuan), memadukan teks dan ilustrasi yang mendukung. Puisi, selain perasan pengalaman, juga merupakan ekspresi sang penulisnya. Khansa yang easy going ini memilih medium yang tepat, yakni puisi, untuk menyampaikan sikap terhadap hidup. Dengan cara ini, ia telah membekali diri dengan kemampuan mengambil jarak pada cinta dengan segala aksesorisnya.”  ---Kurnia Effendi, penulis puisi dan cerpen, redaktur Majas.  “Membaca sajak Khansa, dan kemudian mengintip riwayat hidupnya, mau tak mau membuat saya menengok ke belakang; di mana dan sedang apa saya di usianya. Ya, saat itu saya adalah seorang siswa SMA putus asa yang tak kunjung bisa menghafal nama dan lambang unsur-unsur Kimia. Nyaris cuma itu. Khansa tak hanya telah menulis dan menerbitkan buku puisi; ia telah memikirkan hal-hal besar, tentang manusia, tentang semesta, dalam diksi-diksi terpilih dan kalimat-kalimat yang kematangannya jauh melampaui usianya. Ia sudah membuat langkah besar, dan ia masih punya waktu yang melimpah untuk mencipta, dan menjadi, sesuatu yang lebih besar.”  ---Mahfud Ikhwan, pengarang, penulis novel Kambing dan Hujan (pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014), penerima penghargaan penulis terbaik untuk kategori prosa dari Badan Bahasa Kemendikbud RI 2016.