Kamu tak henti-hentinya menyangka kalau aku tak pernah melibatkanmu dalam setiap ritme napasku. Kamu selalu mengira hidupku akan pincang jika kesempurnaan yang melingkupiku hilang. Atas dasar itu, kamu lalu larut dalam udara, pergi tanpa aku bisa menangkapmu.
Di saat kamu kembali, aku sudah terlanjur menitipkan hatiku padanya. Ya, pada seseorang yang sama sekali tidak sempurna. Seseorang yang tetap di sisiku, meski semenjak bertemu denganku, hidupnya menjadi sulit. Tidak seperti kamu. Dan aku memilihnya karena dia dapat mencintaiku dengan sempurna.
Mianhaeyo. Aku tidak bermaksud membuatmu terluka. Tapi kamu harus tahu mengapa Tuhan menciptakan kita tidak sempurna. Karena Dia telah menciptakan satu orang yang ditugaskan menyempurnakan hidup kita.