Novel ini diilhami oleh gaya romantik Flaubert dan gaya vulgar Henri Miller, yang kemudian dibungkus gaya eksistensialis. Kekuatan novel ini terletak pada dialognya yang romantis, syahdu, sarat-emosi, dan filosofis. Novel ini bergenre dewasa (olah sensualitas) dengan gaya bahasa yang cukup serius (olah rasa dan olah pikir), ber-ending pencerahan mengenai hakikat cinta, makna kekasih, makna kebersamaan, makna kedewasaan, dan titik temu antara cinta dan kenormalan. Setelah sembuh dari gilaï selama 7 bulan, Yasrak kembali mengejar impiannya: menjadi pemikir, pujangga dan ideolog legendaris. Di titik itulah dia bertemu Yasmin, yang belakangan diketahuinya adik dr. Aldi, dokter yang merawatnya di RSJ. Yasmin mulai mengisi ruang kosong hati Yasrak. Di saat Yasmin ingin kepastian, Yasrak teringat Pipiet dan memutuskan mencarinya hingga ketemu. Kemudian, Pipiet memutuskan hidup bersama Yasrak dan tidak memberitahu keluarganya selain hanya kabar merantau ke luar Jawa bersama teman-temannya. Setahun Yasrak-Pipiet bahagia, tapi setahun itu pula Yasmin sedih dan muram. dr. Aldi, kakak Yasmin, akhirnya melacak kenapa adiknya begitu depresi. Lalu semua bermuara kepada Yasrak: sesuatu yang tidak disangka-sangkanya. Lalu, dr. Aldi bisa memastikan bagaimana kondisi hubungan Yasmin dan Yasrak, dan bagaimana hidup Yasrak sekarang bersama Pipiet. Dia lalu menyerahkan semua keputusan di tangan Yasmin, ketika suatu saat Yasrak diminta penerbit bekerja sama dengan Yasmin untuk meneruskan sekuel salah satu novel mereka. Di situlah, baru pertama kali Yasmin bertemu Pipiet, dan Pipiet baru tahu sosok Yasmin. Lalu api cemburu, kemarahan, kesedihan mulai memanas di antara keduanya: sama-sama cantik, sama-sama cerdas, sama-sama cemerlang. Yasrak sungguh tahu memilih perempuan,� kata bang Som, teman dekatnya, tapi itu juga bumerangnya, karena keduanya sama-sama menginginkannya, dan memilih yang satu berarti membunuh yang lain. Berita ini begitu mengguncangkan keluarga besar Pipiet, sampai-sampai perempuan muda itu ingin bunuh diri karena malu. Bahkan Henri Kanto, bos penerbitan, jatuh sakit karena hujatan dan fitnah dari banyak pihak, belum lagi teror yang tak kunjung habis. Namun di saat-saat kritis itulah Yasmin tampil cemerlang membantu Yasrak menepis semua cecaran media. Ini membuat Pipiet semakin cemburu dan tidak percaya diri. Dia memang mencintai Yasrak, dan Yasrak juga, tapi sepadankah mereka? Yasmin yang 3 tahun lebih muda darinya sepertinya lebih cemerlang jika bersanding dengan arjuna hatinya itu. Lalu siapa yang akan dipilih Yasrak: Pipiet atau Yasmin? Kisah cinta penuh energi, sarat emosi dan pemikiran. Membongkar hakekat asmara sampai ke akarnya, memberi inspirasi bagi pecinta. Abidah El Khalieqy, penulis novel Perempuan Berkalung Sorban Novel yang penting untuk dibaca: menguraikan dengan syahdu dan mendebarkan momen transformasi cinta romantik menuju cinta platonik. Nuruddin Asyhadie, penulis, penyair, komentator sastra dan dramawan Novel ini mengolah drama psikologis dengan plot yang digarap rapi. Namun sebagai pembaca, kita akan mendapatkan bonus rampai pemikiran filosofis, sebuah tema yang memang disuntuki sang penulis. Puthut EA, penulis dan peneliti sosial Di balik jalinan cinta terlarang ini, pengarang mengusik Anda sejak awal untuk bertanya kepada cinta yang sedang menghinggapi. Mau apa dengan hidup Anda, dan bisa apa dengan pasangan Anda sekarang dan masa datang? Jangan sampai pernah terlambat menjawab. Masayu Diah, cerpenis Kisah yang berliku-liku tentang konflik cinta terlarang. Ada dalam realitas sehari-hari. Dibungkus dengan gaya yang apik. Membuatku selalu meneruskan membacanya hingga tuntas. Ridho Al-Hamdi, penulis buku dan penikmat sastra