"Petunjuk yang sangat inspiratif dan menyentuh bagi kita semua."

Louise Branson, penulis editorial USA Today

Tiba-tiba dia bangun, lalu duduk tegak dan memeluk saya, sebentar saja, lalu dia terjatuh lagi ke ranjang. Jeda antara helaan napasnya terus meningkat sampai napasnya benar-benar berhenti. Menatap Ned yang didera AIDS akibat narkotika, saya menyaksikan kedamaian dari seseorang yang telah ikhlas menerima segala kepahitan yang dia alami dalam hidupnya.

Dunia serasa runtuh bagi Stan Goldberg tatkala dokter menjatuhkan vonis kanker prostat pada dirinya. Peluang hidupnya tipis. Pengobatan hanya akan menunda kematian tetapi tidak jelas untuk berapa lama. Psikis Stan goyah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk membuatnya menerima penyakitnya, namun tidak satu pun menenangkan hatinya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang relawan.

Bukan sembarang relawan, Stan mendaftar sebagai pendamping bagi para pasien yang sekarat. Mulai dari menemani seorang musikus mendengarkan konserto untuk terakhir kalinya hingga menggenggam tangan seorang penderita AIDS ketika meregang nyawa. Stan menemukan bahwa kematian merupakan pembelajaran tentang kehidupan.

Lessons for the Living bertutur tentang kisah menghargai, memaafkan, serta keberanian yang justru muncul ketika akhir hayat menjelang.

Belajarlah untuk mati dan kamu akan hidup ...