Alhamdulillah, setelah tersandung beberapa kali, dengan episode Bogor-Surabaya, aku dan Gina-istriku- terdaftar sebagai calon jemaah haji di Bangkok, Thailand. Inilah tempatku bekerja. Inilah sebuah negara dengan banyak kuil dan candi, tetapi tetap saja banyak orang yang pergi berhaji. Namun Allah SWT, Maha Perencana, punya skenario lain. Krisis ekonomi tahun 2008 itu membuat perusahaanku goncang dan terjadi pengurangan banyak karyawan. Suatu hari, atasanku berbicara untuk menyampaikan nasibku.

"Kamu diputuskan untuk kembali memimpin pabrik di Lampung. Tidak ada kompromi!", kata atasanku, saat satu demi satu meja teman sekantorku kosong ditinggalkan karena proses pemberhentian dalam minggu itu. Kata-katanya bagaikan petir di siang bolong, tanpa hujan dan tanpa awan. Deg! Jantungku berhenti berdetak sesaat.

"Apakah masih bisa, aku menunaikan ibadah yang kuimpikan ini?", tanyaku dalam hati dengan segumpal gundah yang melayang tak berhenti.