R. Ng. Ronggowarsito bahkan kita kenal hanya sebagai pujangga dan peramal besar Nusantara. Nasibnya pun mirip Ir. Soekarno. Jika Presiden RI pertama itu pernah "digosipkan" sebagai anak Indo-Belanda (mengingat kiprah dan pikirannya yang seperti orang Belanda). sementara pemikiran R. Ng. Ronggowarsito hanya dianggap ramalan semata.

Benarkah pemikiran R. Ng. Ronggowarsito bersifat ramalan? Buku ini membuktikan bahwa pujangga besar sastra Jawa itu ternyata harus disebut pula sebagai filsuf Nusantara, mengingat pemikiran-pemikirannya yang tersistematika secara logis.

***

Lilik Sofyan Achmad, dilahirkan di Jakarta, 10 November 1952. Hobinya beragam, misalnya senang menggulati budaya Jawa, gemar memperhatikan budaya Betawi, suka olahraga karate (Dan III), dan tekun sebagai penghayat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Selain itu, Lilik Sofyan Achmad adalah dosen senior di Universitas Nasional, Jakarta, dalam mata kutiah Kewartawanan, Kehumasan, dan Kapita Selekta Budaya Betawi. la juga tercatat sebagai wartawan senior yang menjabat wakil pemimpin redaksi sebuah majalah kebudayaan-praksis di Jakarta. Sebagai penulis dan penyunting, cukup banyak pula karyanya yang telah diterbitkan, di antaranya Panorama Jakarta dalam Pandangan Filsuf((bersama Wahyu Wibowo, DCM, Jakarta 2008), jalan Wijen (suntingan cerpen karya mahasiswa Unas, FBS, Jakarta 2009), Ke Mana Perginya Hari Esok (suntingan cerpen mahasiswa Unas, FBS, Jakarta 2010), Prosiding KKTM 2010, dan Persoalan Kita (suntingan kumpulan penelitian mahasiswa Unas, FBS. Jakarta 2011).