Siapakah teladan ideal kita dalam kehidupan ini? Tentu, kita akan menjawab dengan penuh keyakinan adalah Muhammad. Sebab, landasan normatifnya jelas; “Sungguh kalian akan menemukan teladan yang luhur dalam diri Rasulullah” (QS. Al-Ahzab: 21). Menurut al-Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasysyaf, bahwa Muhammad adalah sosok mulia yang mesti diikuti dan diteladani oleh setiap Muslim. Meskipun demikian, pernahkah tebersit dalam diri kita untuk meneladani sosok Muhammad sebagai orator ulung sekaligus olahragawan? Pernahkah kita menyadari bahwa Muhammad di samping sebagai seorang pemimpin dan negarawan, ia juga seorang kepala rumah tangga yang romantis? Pernahkan terpikirkan oleh kita bahwa Muhammad selain sebagai seorang pejuang kemanusiaan dan pengabdi Tuhan yang paling tulus, ia juga merupakan seorang pemikir besar yang melampaui kebesaran semua pemikir? Pernahkah terbetik dalam benak kita bahwa di samping sebagai seorang hakim yang bijaksana dan orator ulung, ia juga merupakan seorang pemikir rasional-transendental yang dengan begitu piawainya menyatukan antara pesan sakral langit dengan kebutuhan profan bumi, sehingga mampu membawa efek transformatif-progresif (membawa perubahan positif secara dramatis bagi kemajuan kemanusiaan)? Kalau kita gagal melihat keteladanannya, apakah kita layak disebut umat Muhammad? Semoga kita memilih untuk mengidolakan Nabi secara utuh “Pribadi Multitalenta”.