Kepindahan Alan ke Singkawang akibat kerusuhan mempertemukannya dengan Ing-ing, cinta pertamanya. Namun saat Alan telah mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaannya, gadis itu justru telah dijual dalam bentuk pernikahan pesanan ke Taiwan. Bertahun-tahun setelahnya ketika Alan yang sudah penyanyi terkenal, ia mendapat kabar bahwa Ing-ing kabur dari Taiwan dan dituduh membunuh suaminya sendiri. Alan pun bimbang, haruskah ia kembali ke Singkawang untuk membantu masa lalu dan cinta pertamanya? Selling Point: - Mengangkat tema kawin pesanan yang biasa dilakukan di Singkawang, serta kehidupan sebagai orang keturunan Tionghoa di Indonesia. - Kisah perjuangan hidup, meraih mimpi, dibalut oleh percintaan yang memilukan. - Ditulis oleh penulis kenamaan, Awi Chin, yang aktif di dunia literasi Indonesia. Profil Penulis: Seorang penyamun hati dan pelamun hari, Awi Chin sampai sekarang masih ragu menyebut dirinya penulis. Ia adalah penerima AIR Literature Västra Götaland; residensi penulis di Swedia yang diselenggarakan oleh Gothenburg City of Literature. Selain itu ia juga emerging writer pada Ubud Writer and Reader Festival 2022. Saat membaca novel ini, kemungkinan Awi Chin sudah berada di Edinburgh untuk melanjutkan pendidikannya di University of Edinburgh dengan jurusan MSc in Creative Writing. Ia juga penerima beasiswa Chevening pada 2023. Sila google Awi Chin untuk melihat tulisan-tulisannya yang lain. Ia juga bisa dikontak di semua kanal sosial medianya dengan nama yang sama atau di AwisomeArts@gmail.com.