Pada malam All Hallow di tahun 1517, seorang biarawan muda bernama Martin Luther memancangkan suatu dokumen yang diharapkannya akan memicu suatu debat akademis, tetapi sebaliknya menyalakan suatu kebakaran besar yang akan menghancurkan selamanya dunia yang dikenalnya. Lima ratus tahun kemudian setelah Sembilan Puluh Lima dalil Luther yang kini terkenal, Eric Metaxas, penulis biografi yang diakui dari buku laris Bonhoeffer: Pastor, Martyr, Prophet, Spy dan Amazing Grace: William Wilberforce and the Heroic Campaign to End Slavery, melukiskan suatu potret dari tokoh luar biasa yang iman kakunya meretakkan struktur Kekristenan Barat dan menyeret Eropa abad pertengahan ke masa depan. Ditulis dalam prosa yang memukau dan riset yang tak bercacat, Martin Luther menceritakan kisah yang membakar tentang seorang lelaki rendah hati yang, dengan membawa kebenaran-kebenaran yang tidak disukai ke kursi teratas kekuasan, menyebabkan suatu ledakan yang gemanya masih berdering di telinga kita. Iman dan keberanian Luther yang monumental melahirkan idealisme akan kebebasan, kesetaraan, dan individualisme yang sekarang ini berada dalam inti kehidupan modern. Selling Point: 1) Menyajikan gambaran yang hidup tentang kehidupan dan ajaran Martin Luther berkenaan dengan teologi dan isu-isu etis. 2) Menyingkap kebenaran, dibahas mengenai otoritas Alkitab dan beberapa pengakuan Iman (kredo), pengenalan umum dan khusus tentang Allah, teologi salib, manusia sebagai orang berdosa, Allah dalam Yesus, Trinitas, hukum dan Injil. 3) Penulis laris #1 menurut New York Times.