Layaknya salon sungguhan yang bisa membuat seseorang tampil lebih menarik, setelah membaca buku ini diharapkan seorang muslimah bisa tampil dengan image yang lebih baik. Bukan sekadar soal penampilan, tapi juga sikap dan perilaku yang mencerminkan sosok muslimah ideal—bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi sesamanya. Dihimpun dari pengalaman langsung para muslimah, membuat uraian dalam buku ini sangat erat dengan apa yang kerap dialami dalam kehidupan sehari-hari. Gemes, kan, kalau lihat ada muslimah yang jorok, atau cantik tapi ucapannya nyelekit dan perilakunya jauh dari santun?! Muslimah nyebelin, semoga itu bukan kita, ya…. Saatnya melakukan autokritik, evaluasi diri total, dan menjelma menjadi muslimah yang menebar kesejukan bagi sekitar. Siap? Banyak pembaca yang merasa “ngena” banget dengan isi buku ini sejak pertama kali kehadirannya. Kini, Jangan Jadi Muslimah Nyebelin: Salon Kepribadian hadir dalam edisi khusus, dilengkapi tambahan tips bagaimana memosisikan diri di medsos dan saat-saat sulit seperti pandemi.   “Muslimah pengin kursus kepribadian? Nggak usah, deh! Baca buku ini aja sampai abiz. Dijamin, kamu bakal dapetin materi kepribadiannya yang OK BGT!”  –-Jazimah Al Muhyi  "Sekolah kepribadian’ yang bisa dikantongi ke mana pun pergi.”  -–Herry Nurdi  “Sekali lagi Asma membahas problematika jilbaber…. Dalam khazanah filsafat, namanya etika terapan; dalam Islam, akhlak.”  –Ekky Malaky