Di luar, gerimis turun. Di Lembang, hujan deras. Di Palestina, doa-doa memeluk sesiapa. Di kebeningan, Hayya mampir sejenak.
Menjelang keberangkatannya kembali ke Palestina, Hayya lagi-lagi berhasil melarikan diri. Kali ini ia terdampar di perkebunan stroberi luas milik pasangan Lia—seorang ibu muda yang aneh—dan Faisal, suaminya yang canggung. Ia juga bertemu Embit teman baru sebayanya yang selalu senang bila diceritakan tentang Masjid Al Aqsha. Di tempat lain, Rahmat, Adhin, dan Ria terus mencari Hayya. Lalu satu per satu tabir keluarga Lia dan Faisal terbuka, hingga pada puncaknya, sebuah tragedi menimpa Hayya, membuat situasi menjadi kompleks dan menegangkan. Hayya adalah seorang gadis kecil Palestina yang menyelinap ke koper relawan Indonesia untuk pergi dari negaranya. Dia tak punya siapa-siapa lagi di sana, karena seluruh keluarganya telah syahid oleh serangan Israel. Namun masalahnya, kehadirannya menjadi polemik internasional, karena kedatangannya ilegal dan malah menimbulkan masalah bagi Rahmat, relawan Indonesia yang sangat menyayangi Hayya. Namun kini Hayya hilang, dan kondisi semakin gawat saat sesuatu ditemukan di tubuhnya