“Membaca syair yang bernas itu seumpama menikmati kristal mutiara nan berharga. Dipandang dari sudut manapun memantulkan cahaya keindahan. Itu juga yang bisa kita rasakan jika menghayati syair-syair Cinta tanpa syarat yang ditulis Pak Anggito. Jujur, saya terkejut, ekonom terkenal ini ternyata seniman ulung. Syair-syairnya memang tidak sesolid dan setajam Sutardji Calzoum Bahri, tetapi lapisan maknanya mengandung spirit “taqarrub ilallah” dan refleksi “muhasabah” yang kental. Rasanya masih kurang menikmati beberapa puisi yang disuguhkan Pak Anggito di buku ini. Ingin menikmati lagi syair-syair cinta Pak Anggito yang lain. Alfu alfi barakah untuk Pak Anggito.” Habiburrahman El Shirazy—Sastrawan, Ketua LSBPI MUI Pusat