Bagi Pandu Emelio Jonathan, seorang presiden mahasiswa kampus, Airin adalah
satu-satunya, tapi bukan segalanya. Bagi Airin Widyamadja, selain satu-satunya, Pandu
juga adalah segalanya. Setelah menjalani hubungan selama tiga tahun, Airin mulai
merasa bahwa Pandu berubah akibat aktivitas, prinsip, dan gaya hidup lelaki itu yang
selalu disibukkan dengan kegiatan kampus. Sedangkan bagi Pandu, Airinlah yang tidak
ada kemajuan sama sekali, ceroboh, tidak memedulikan masa depan, bahkan selalu
ingin bersenang-senang.

Ada yang pernah bilang bahwa memulai lebih mudah daripada
mempertahankan, lantas setelah semua hal yang mereka lalui, apakah mereka akan
bertahan atau mungkin berpisah termasuk bagian dari pilihan?