Nama Erich Fromm tentu tidaklah asing di telinga kita. Ia adalah psikoanalis, filsuf sosial, dan penulis buku yang terkenal, seperti Psychoanalysis and Religion, The Forgotten Language, The Sane Society, Zen Buddhism and Psychoanalysis (bersama D.T. Suzuki dan R. de Martino), Sigmund Freuds Mission, Marxs Concept of Man, Man, May Prevail?, Beyond the Chains of Illusion, The Dogma of Christ and Other Essays, The Art of Loving, The Heart of Man, dan Escape from Freedom.

Nah, buku ini, Man for Himself, merupakan kelanjutan dari buku Escape from Freedom, yang di dalamnya terdapat analisis pelarian manusia modern dari diri dan kebebasannya. Di dalam buku Man for Himself ini, Erich Fromm membahas masalah etika, norma-norma, dan nilai-nilai yang membimbing menuju realisasi diri manusia dan potensialitas-potensialitasnya. Selain itu, buku Man for Himself ini juga menekankan pembahasan tentang masalah-masalah filosofis dari psikologi.

Tak ketinggalan, buku ini pun menyuguhkan ilmu pengetahuan tentang manusia, sifat dasar dan watak manusia, masalah-masalah etika humanistik, etika humanistik versus etika otoritarian, etika subjektivistik versus etika objektivistik, etika dan psikoanalisis, masalah moral pada masa kini, dan lain-lain.