Buku berjudul Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer ini menjawab kekosongan satu referensi mengenai teori-teori konflik dalam disiplin ilmu sosiologi. Walaupun bisa dipastikan materi yang dibahas dalam buku ini sangat bermanfaat bagi kepentingan analisis konflik multidisipliner. Ada beberapa kelebihan yang disajikan buku ini. Pertama pemetaan mazhab-mazhab ilmu sosial, dari positivisme, humanisme, sampai kritis ilmu sosial. Pemetaan ini memberi kemungkinan bagi para pembaca untuk memahami keterkaitan perkembangan peta teori sosiologi konflik dan mazhab-mazhabnya. Sehingga menjadi mungkin untuk melakukan pendefinisian metode piUtlftian konflik yang tepat. Buku ini berhasil memetakan teori-teori sosiologi konflik klasik dan kontemporer, dari Ibnu Khaldun, Karl Marx, Weber, Simmel, dan Emile Durkeim. Hal yang menarik, buku ini mencoba mendekati Durkeim yang merupakan ilmuwan sosial konservatif dan fungsional untuk menganalisis konflik. Bagi mereka yang merasa perlu mengetahui peta sosiologi konflik kontemporer akan sangat terbantu. Dari tradisi positivisme yang direpresentasikan oleh Lewis Coser dengan teori fungsi konflik sosial, Ralf Dahrendorf dengan dialektika konflik, dan Paul Wehr dengan tindakan dan sumber konfliknya. Tradisi humanisme ilmu sosial dalam menganalisis konflik juga sangat menarik, seperti konstruksi sosial konflik dan interaksionisme simbolis. Tradisi ilmu sosial kritis yang direpresentasikan oleh Habermas, -C. Wright Mills, dan Bourdieu, menjelaskan keterkaitan dominasi kekuasaan dan penindasan. Selain itu, dipaparkan isu-isu konflik kontemporer yang dibagf menjadi tiga tema besar, yaitu tema pembangunan dan konflik, tata kelola konflik, dan pendidikan perdamaian. Isu-isu konflik dalam bab ini menjadi sangat penting bagi pembaca, mahasiswa, yang ingin mencari tema penelitian. Selain itu, bab ini memberikan berbagai strategi pemecahan masalah dari isu sosial, politik, dan ekonomi. Sebagai buku referensi pengantar sosiologi konflik yang pertama di Indonesia, buku ini ^ sangat penting untuk dibaca oleh berbagai kalangan karena penulis berhasil memetakan teori-teori konflik, memberikan contoh analisis konflik, dan memetakan isu-isu konflik kontemporer di Indonesia. Sayang jika bukii ini dilewatkan oleh para mahasiswa sosial politik dan humaniora, para aktivis pemberd^yaan sosial dan pembangunan, serta para , pemegang kebijakan.