Tawuran. Pemerasan. Pelecehan seksual. Lebam di wajah sepulang bermain. Kenakalan anak ataukah kelalaian orangtua? Tragedi penindasan kerap melibatkan tiga pemeran: penindas, tertindas, dan penonton. Ketiganya tak hanya akrab kita jumpai, tapi juga sering kita jalani. Namun, sadarkah Anda bahwa ketiga karakter itu sejatinya juga dimainkan dan dipelajari oleh anak-anak kita dalam keseharian mereka di rumah, di sekolah, atau di tempat bermain? Buku ini sangat membantu Anda mengenali kemampuan anak dalam memerhatikan orang lain, berbagi, menyesuaikan diri, dan berteman. Anda juga dipandu untuk menakar perilaku, sikap, dan kebiasaan Anda sebagai orangtua: Adakah yang Anda lakukan telah membentuk anak Anda menjadi penonton, sang penindas, atau malah si tertindas di antara teman dan saudaranya? Tak hanya memandu menyelamatkan anak Anda dari tiga karakter negatif dalam drama penindasan anak, buku ini juga menyuguhkan cara-cara mengasuh anak dengan baik. Ia mengasah kepekaan Anda terhadap kepedihan yang dialami anak akibat teman sebaya atau bahkan orang dewasa yang Anda percayai untuk mengasuhnya. Bersama buku ini, keluarga dan sekolah dapat mengeksplorasi cara membesarkan anak-anak yang berbudi, mandiri, dan mampu membela hak-hak mereka sendiri sambil di sisi lain menghormati hak dan kebutuhan sah orang lain, bertanggung jawab, sekaligus berani menentang ketidakadilan. Sungguh tiga serangkai mematikan: penindas yang meneror, anak tertindas yang takut melapor, dan penonton yang berperan serta, atau tak acuh. Diperparah lagi, orang dewasa yang membiarkan insiden-insiden penindasan antaranak sebagai bagian lumrah dari masa kanak-kanak. Berpijak pada pengalaman puluhan tahun berurusan dengan para remaja, buku praktis karya penulis bestseller ini menerangkan: 1. Tiga jenis penindasan 2. Perbedaan antara penindasan anak laki-laki dan anak perempuan 3. Empat kemampuan yang menghindarkan anak Anda dari status "korban penindasan" 4. Tujuh langkah solusi bila anak Anda seorang penindas 5. Cara membantu menyembuhkan anak tertindas dan mendisiplinkan anak penindas 6. Cara mengevaluasi "kebijakan-antipenindasan" sekolah dan kebijakan anti perilaku menyimpang lainnya