Gelap rubuh di tengah makam kota pada malam yang ranum Kunang-kunang menari berpesta pora pasca hujan sore tadi Hening menyentak. Angin kaku dan terlelap
Melangkah mendaki senja yang telah buyar oleh lampu-lampu jalan
Di bawah keteduhan jembatan layang. Sunyi menggema Menyerang wajah-wajah orang dipengasingan cinta Yang tertatih menyeberangi jalan hidup Membentur sampah dan gerobak-gerobak kardus
Jerit-jerit kereta menghantam kumandang adzan Membuka salam pada matahari dan bulan Dalam dongeng ksatria dan putrinya
Di Kota Sunyi, tahajud cinta berkumandang Di kehidupan kunang-kunang dan mendung memandang mata Hujan kembali rubuh di tepi peristirahatan yang mulai menua Dan rabun diianda serpihan cahaya