Persatuan dua insan dalam suatu wadah yang disebut keluarga diibaratkan sebagai sebuah perahu layar di tengah lautan. Ombak dan badai - konflik akibat faktor internal dan eksternal - adalah hal yang terbiasa. Agar tidak terombang-ambing tak menentu dan akhirnya karam, perahu layar harus mempunyai arah yang jelas.
Karena itu dibutuhkan komunikasi kedua belah pihak untuk berupaya dan bekerja sama menentukan arah agar dapat sampai di pelabuhan tujuan, yakni keluarga yang harmonis.Kemampuan berkomunikasi secara efektif adalah suatu ketrampilan, bukan bawaan sejak lahir. Jadi bisa diasah melalui praktek langsung dengan pasangan anda. Buku ini menawarkan 50 kiat khusus yang gamblang dan praktis untuk mengungkapkan diri dan memahami pasangan anda sehingga tercipta keluarga yang harmonis, sejahtera, dan kondusif bagi tumbuhkembangnya diri, pasangan, dan buah hati anda.
Paulus Subiyanto dilahirkan di Bantul, DIY, padad tanggal 22 Juli 1961. Ia adalah seorang sarjana lulusan Universitas Sanata Dharma (dulu IKIP). Sekarang ia berprofesi sebagai dosen di Politeknik di Negeri Bali. Ia memperistri Indah Imeldawati (Iin) dan mereka dikaruniai tiga orang putra, Aditya, Risang, Kevin. Ia bersama istri, aktif dalam Gerakan Marriage Encounter (ME), sering memberi seminar, rekoleksi, retret, dan workshop tentang Relasi Suami-Istri. Mereka juga mengasuh 2 acara dialog interaktif di radio Duta FM Denpasar tentang Edukasi Dasar dan Keluarga (Suami- Istri) selain aktif pula di Yayasan Pendidikan Adhi Mekar (AMI) Denpasar, yang bergerak di bidang pendidikan dasar dan pembinaan bakat. Penulis sudah menghasilkan sebuah buku dengan judul Musuh - Musuh Perkawinan tyang diterbitkan oleh Pustaka Nusatama, Yogyakarta 2002.