Dari segi fisik, Nugi bukan cowok istimewa. Dia cowok biasa. Tinggi badan yang cuma 155 cm dan bentuk tubuh yang jauh dari atletis bikin dia terlempar dari lingkaran perhitungan cewek-cewek di sekolahnya. Jangankan jatuh cinta, ngajak Nugi jalan-jalan bareng aja mereka pada ogah. "Nanti dikira jalan sama adik, lagi," kata Eta, teman sekelas Nugi yang punya wajah mirip Sigi Wimala. Nugi bukan nggak tahu. Dia lebih dari tahu. Karena itu dia sering terserang penyakit nggak pede. Sejak SMP, saat hati mulai mudah tergetar ketika bersirobok pandang dengan cewek, dia bener-bener paham: nggak cukup punya modal fisik untuk bikin hati lawan jenis tertarik.Tapi di balik kekurangan itu, Nugi punya banyak kelebihan. Dan itulah yang bikin Ina jatuh cinta. Pada awalnya diam-diam, lalu terang-terangan, kemudian jadian. Sayang, jalan cinta mereka nggak selempang dan semulus jalan tol.Ada Renal si anak pejabat (lokal) yang selalu berusaha merebut hati Ina. Ada Cita yang nggak pernah berhenti menarik perhatian Nugi. Ada Ega yang udah punya pacar tapi terjerat "pesona lain" Nugi. Belum lagi, ternyata, hati cowok biasa itu pun terbelah. Pada siapa dia sungguh-sungguh jatuh cinta?
Nora lahir dan tinggal di Semarang. Sejak SMP sudah suka dan belajar Keras menulis cerita. Bertahun-tahun, cerita yang dia tulis cerita-cerita "serius". Berulang kali dia berusaha menulis cerita remaja yang ringan dan yang lucu, tapi selalu gagal hingga dia sadar diri, cerita remaja bukan lahan subur bagi tanaman kreativitasnya.