Dahulu kala, di rumah di Egypt Street, tinggallah kelinci porselen bernama Edward Tulane. Kelinci itu sangat bangga pada dirinya sendiri, dan memang beralasan: ia dimiliki anak perempuan bernama Abilene, yang memperlakukannya dengan penuh kasih dan amat sangat menyayanginya.Lalu, suatu hari, ia hilang. Maka dimulailah perjalanan luar biasa Edward Tulane: dari dasar laut ke jala nelayan, dari puncak gunung sampah ke dekat api unggun gelandangan, dari tempat tidur anak yang sakit keras ke jalan-jalan kota Memphis. Dan selama perjalanannya itu, ia jadi tahu bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, dan menyayangi lagi.
Kate DiCamillo lahir di Philadelphia, Pennsylvania, tapi pindah ke Florida ketika berusia lima tahun karena disarankan dokter, untuk mengobati radang paru-paru kronis yang dideritanya.Sarjana bahasa Inggris dari University of Florida ini mengatakan ia menulis Because of Winn-Dixie karena rindu pada kehangatan Florida dan karena ia ingin memiliki anjing.Sedangkan untuk buku keduanya, Tiger Rising, inspirasinya berasal dari tokohnya yang bernama Rob Horton. Rob ini pernah muncul di salah satu cerpennya dan sejak itu selalu ?menghantuinya? untuk menulis novel tentang anak itu.Inspirasi buku ketiganya, The Tale of Despereaux, datang dari anak temannya, yang memintanya menulis tentang ?jagoan yang biasa-biasa saja, yang punya telinga sangat besar?. Tokoh buku ini memang biasa-biasa saja: tikus berbadan kerdil.
Saat kita jatuh dalam gelap, kita terkadang memungkiri bahwa ada bintang-bintang di atas sana. Kita terkadang takut untuk percaya bahwa harapan masih ada, karena bisa saja harapan itu semu. Itulah yang dirasakan Edward Tulane.
Namun dalam perjalanannya yang luar biasa, ia bertemu orang-orang yang telah mengubah dirinya... Kesempatan, harapan, dan keajaiban telah membawanya kembali pulang.
Jika anda sudah tidak mau berharap lagi, berharaplah.Berikan buku ini satu kesempatan untuk mengubah anda, menyentuh hati anda dan memuat anda berani berharap. Itulah yang dilakukan Edward, seorang kelinci porselen yang egois dan tidak dapat mencintai siapapun dalam hidupnya. Menangislah dalam kesepian yang dia alami ketika orang yang dia sayangi secara tak sengaja meninggalkan ia. Berharaplah dalam masa-masa kesendirian Edward yang menunggu seseorang untuk menjemputnya.Jangan pernah berhenti berharap.Seseorang akan menjemputmu..