Dewa sudah mati. Kenalkan, anak-anaknya.
Jika ayah Fat Charlie menamai sesuatu, nama itu pasti melekat. Misalnya julukan "Fat Charlie". Sekarang pun, dua puluh tahun kemudian, Charles Nancy masih tak bisa melepaskan diri dari nama itu, salah satu dari banyak "hadiah" memalukan yang diberikan ayahnya--sebelum ayahnya roboh dan mati di panggung karaoke dan menghancurkan kehidupan Fat Charlie.
Mr. Nancy mewariskan beberapa hal untuk Fat Charlie. Misalnya, pria asing jangkung dan tampan yang muncul di ambang pintu Charlie. Rupanya dia saudara yang belum pernah diketahui Charlie. Saudara yang bertolak belakang dengan Charlie bagai langit dan bumi, saudara yang akan menunjukkan cara bersantai dan bersenang-senang sedikit... persis Ayah Tercinta. Dan tiba-tiba, hidup mulai menjadi sangat menarik bagi Fat Charlie.
Soalnya, ayah Charlie tidak seperti ayah kebanyakan. Dia Anansi, dewa jail, dewa laba-laba. Anansi adalah semangat pemberontakan, mampu menjungkirbalikkan tatanan sosial, menciptakan kekayaan dari ketiadaan, dan membingungkan sang Iblis. Konon dia bahkan mampu mengecoh Maut.
Anansi Boys adalah karya dengan kecerdikan memukau, perjalanan kaleidoskopis jauh ke dalam mitos mencengangkan, mengerikan, menggairahkan, dan sangat lucu--novel yang benar-benar menakjubkan, sampai-sampai Stephen King menjuluki penulisnya "peti harta karun kisah-kisah, dan kita beruntung memiliki dia."
Bestselling author Neil Gaiman has long been one of the top writers in modern comics, as well as writing books for readers of all ages. He is listed in the Dictionary of Literary Biography as one of the top ten living post-modern writers, and is a prolific creator of works of prose, poetry, film, journalism, comics, song lyrics, and drama.
His New York Times bestselling 2001 novel for adults, American Gods, was awarded the Hugo, Nebula, Bram Stoker, SFX, and Locus awards, was nominated for many other awards, including the World Fantasy Award and the Minnesota Book Award, and appeared on many best-of-year lists.