Setelah mati-matian membuat proposal untuk Negara Suliyam, Megan yakin pemimpin negara tersebut akan menjadi kliennya dan membuat kariernya melesat. Sialnya, dugaannya meleset. Untuk alasan yang tidak jelas, atasannya malah memilih orang lain untuk menangani klien itu!
Caz sangat puas dengan proposal yang diajukan kantor Penasihat dan Konsultan Finansial Tremont, Burnside and Macomb padanya. Ia bertekad membawa orang tersebut ke negaranya untuk menindaklanjuti proposal itu.
Tapi begitu tahu wanita berambut merah bernama Megan yang membuat proposal tersebut, Caz menghadapi dilema. Megan tahu apa yang dibicarakannya, itu pasti. Tapi dengan temperamen tinggi yang dibalut penampilan serius-tapi-bikin-penasaran itu, Caz tahu cepat atau lambat Megan akan mendatangkan masalah baginya. Terutama pada hatinya.
I live in a small town in Connecticut with my husband. I was 15, he was 18 when we met! Our house is bright and sun-filled, with deep woods behind us that are home to native wildlife from deer to fishers to coyotes. Wild turkeys plod through our yard; hawks fly overhead.
I've been a writer, one way or another, all my life. Before I could read, I made up poems and my mom wrote them down for me. In elementary school, my teachers almost always let me write poems or stories instead of requiring me to do art projects. I graduated high school with Highest Honors in English, graduated college cum laude with Highest Departmental Honors in English, was inducted into Sigma Tau Delta, the Honors English Sorority/Fraternity. I dreamed of some day telling stories lots of people would want to hear. Today, my books are published in more than 20 languages all around the world. Dreams do come true!