Pengorbananmu ke Tanah Haram, apakah sepadan dengan kehidupan di tanah air yang kautinggalkan? Berjubah iman dan keteguhan, mampukah dirimu bertahan untuk kemudian mengepakkan sayap pulang?

Hanifa adalah perempuan yang mengalami berbagai kegetiran hidup. Perubahan besar yang menyeretnya ke jurang gelap adalah tragedi pemerkosaan yang dia alami. Bersikeras mempertahankan jabang bayi yang dikandungnya, dia lantas terdampar di panti sosial, terpaksa bertahan hidup di emperan WC umum pinggir pasar, hingga akhirnya menjadi TKI ke Arab Saudi. Buah hati dan sanak saudara terpaksa dia tinggalkan.

Di Arab Saudi, babak baru kehidupan yang penuh cobaan dan rintangan kembali membentang. Bukan hanya harus melakukan pekerjaan-pekerjaan berat setiap hari, beberapa kali Hanifa harus menangkis percobaan pemerkosaan oleh anak majikan. Di tengah belitan masalah yang terus menghantam, datang kabar mengejutkan dari kampung halaman. Sebelum masa kontrak kerjanya selesai, Hanifa pun memilih untuk pulang. Sampai di tanah air, satu jawaban menunggunya; apakah segala tetesan keringat dan air matanya akan terbayar, ataukah semua hanya terbuang sia-sia....

Novel ini ditulis berdasarkan perjalanan hidup Penulis. Mengharukan namun juga sarat pesan, satu hal yang ingin Ummuki teriakkan lantang-lantang: tanpa bekal iman, fisik, mental, dan keterampilan yang cukup, jangan pernah bermimpi menjadi TKI.


“Rasanya mustahil Ummuki sampai mengalami kekerasan yang begitu mengurai air mata. Namun, inilah fakta sesungguhnya. Sebagai perempuan berpendidikan, dia pun kelu menghadapi kerasnya budaya laki-laki yang di banyak negeri masih mendominasi.”
—Indriyani Permatasari, Pemimpin Redaksi Paras

“Ceritanya yang aktual sekaligus faktual, bahasanya yang indah dengan berbagai istilah dalam budaya lokal nan religius dengan beragam nukilan pengalaman hidup Penulis benar-benar membuat takjub. Sungguh memberikan warna tersendiri sebagai novel islami. Tak kalah penting adalah nilai filosofis melalui pesan moral yang mengalir deras dalam tiap bagian cerita: semakin banyaklah mengingat Allah karena setiap detik hidup ini tak lepas dari campur tangan-Nya. Cerita luar biasa yang patut dinikmati pencinta novel penggugah jiwa.”
—Muhammad Yunus Zulkifli, pencinta novel islami & penerima Russian Government Scholarship in Journalism di Voronezh State University-Rusia

“Alur novel ini terbungkus baik dalam realitas bahasa yang mengungkapkan kisah perjuangan TKW di luar negeri. Isi novel ini menggetarkan hati, menyibak kehidupan tenaga kerja wanita yang begitu keras, sementara dukungan dari lingkungan sekitar terkadang begitu rapuh. Novel ini menyentak kesadaran kita tentang nasib mereka. Semoga kita tidak lagi memberikan apresiasi semu terhadap ‘pahlawan devisa negara’.”
—Susanto, Ph.D., Doktor ilmu linguistik & peneliti semiotika English and Foreign Languages University (EFLU), Hyderabad-India