"Bank Tabungan Negara menjual piutang hasil sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp.500 miliar yang akan digunakan untuk membiayai rencana ekspansi usaha. "Pemahaman sekuritisasi aset sangat diperlukan bagi negara sedang berkembang. Buku ini menguraikan sekuritisasi aset secara gamblang dan mudah dimengerti." - M. Senang Sembiring, Direktur PT Bursa Efek Jakarta "Sekuritisasi aset merupakan sebuah produk investasi baru di Indonesia. Buku ini dapat menjadi acuan para pihak sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada produk sekuritisasi aset." - Risbadi Purbowo, Mantan Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas. ** Manfaatkan Potensi di Dalam Negeri untuk Menerbitkan Efek Berangun Aset (EBA) Potensi sumber keuangan sangat luar biasa di Indonesia. Bagaimana menggalinya? Ya kita kreatif, inovatif dan konsisten menggalinya. Dan harus mengabaikan kepentingan politik. Kepala Biro Investasi Bapepam L.K. Djoko Hendratto pernah menyebutkan negara-negara yang menerbitkan efek berangun aset (EBA) - merupakan turunan sekuritisasi aset - mempunyai sumber dana yang bisa digunakan untuk membiayai ekspansi usaha atau membiayai proyek-proyek infrastruktur. Beberapa sektor yang berpotensi disekuritisasi aset adalah tagihan jalan tol, pembiayaan proyek perumahan dan kendaraan, kredit macet perbankan (non-performing loan/NPL), tagihan listrik dan air, tagihan kereta api dan sebagainya. Perbankan di China pernah memanfaatkan EBA sehingga terhindar dari kerugian yang ditimbulkan NPL. Dengan sekuritisasi aset, debitur yang mempunyai utang jang pendek bisa dijadikan hutang jangka panjang. Cara inilah yang menyelamatkan perbankan di China ketika terjadi krisis moneter. Apa dan bagaimana investasi sekuritisasi aset dilaksanakan? Sebelum membeli sekuritisasi aset atau produk EBA jenis lain, sebaiknya investor, individual, asuransi, dana pensiun memahami isi buku yang membahas antara lain, pengertian sekuritisasi aset, perkembangannya di Indonesia, struktur dasar aset, proses sekuritisasi aset, bentuk dan struktur sekuritisasi aset, keuntungan dan risiko, dan dampak sekuritisasi aset terhadap perbankan."