Gara-gara tak dijemput oleh Mas Aryo, Sofie bertemu dengan Mr. Smile yang punya senyum termanis di dunia. Sayangnya, Sofie yang sudah keburu panik tak sempat berkenalan dengan si Mr. Smile. Dengan bantuan Lia, detektif spesialis pencari cowok keren, barulah Sofie tahu bahwa si Mr. Smile bernama Juan. Meskipun sudah punya informasi yang cukup lengkap tentang Juan, Sofie tetap merasa cukup dengan hanya melihat Juan dari jauh dan menikmati senyum manisnya secara sembunyi-sembunyi. Sofie tak berani dekat-dekat dengan Juan karena ia punya penyakit yang cukup kronis: panik, grogi, dan salah tingkah jika berada di dekat cowok keren yang ia suka. Kalau sudah begitu, badan Sofie jadi panas dingin. Kekonyolan dan kekacauan pun kerap terjadi gara-gara penyakit kronis Sofie ini. Suatu hari, ketika Sofie lupa membawa jas lab untuk praktikum kimia, justru Juan yang membantunya mencari jas lab. Tapi itu tak lantas bisa membuat Sofie berani untuk lebih dekat dengan Juan meskipun Juan sering memberinya senyum termanis di dunia. Sofie lebih suka menjadi secret admirer. Tetapi bagaimanapun, banyak yang mulai curiga pada Sofie. Bella, Nadia, dan Imel malah terang-terangan melabrak Sofie yang dianggap kecentilan pada Juan. Di kelasnya sendiri, Sofie masih harus menghadapi Bimo yang masih maju tak gentar untuk menjadikan Sofie sebagai pacar. Bimo panas ketika tahu Sofie justru suka pada Juan. Pada saat class meeting, tim basket cowok kelas X-8 berhadapan dengan X-3. Bimo vs Juan. Bimo yang cemburu berusaha mencelakakan Juan. Insiden ini justru membuat Sofie menjauhi Bimo. Juan sendiri sebenarnya tak pernah lupa pada pertemuan pertama mereka. Ada hatikah Juan pada Sofie? Atau sekadar heran pada tingkah Sofie yang terlalu sering grogi, panik, dan salah tingkah?