Pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar sudah sangat jarang ditemukan di habitat aslinya di muara-muara sungai, Kalimantan. Dahulu, ketika air sungai belum tercemar dan pohon-pohon di hutan belum banyak ditebang, pesut mahakam sering bermunculan di perairan Sungai Mahakam. Mereka muncul kepermukaan sambil menyemburkan air dari kepalanya. Namun kini, hal itu menjadi pemandangan yang langka.
Kepala pesut berbentuk bulat dan matanya berukuran kecil. Dahinya tampak tinggi dan membundar, tidak terdapat paruh.Tubuhnya berwarna abu-abu.
Hewan ini memiliki kemampuan mendeteksi adanya bahaya yang mengintai mereka.Tetapi sayang, hewan ini sudah tergolong satwa langka. Bisingnya deru kapal yang semakin memadati lalulintas perairan sungai, tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat penggundulan hutan, pencemaran air yang semakin tinggi, dan ulah manusia yang ingin menangkap hewan tersebut membuat habitatnya semakin rusak dan populasinya semakin berkurang.