"Penulis mencerahkan dirinya dan mencerahkan orang lain melalui peristiwa-peristiwa yang ia rekam. Berbagai peristiwa penulis teropong dari kacamata seorang jurnalis, seorang cendekiawan, dan sekaligus seorang muslim. Semua dihadirkan dalam konteks keindonesiaan yang menurut saya sangat menggelitik, sangat menarik, dan sangat penting untuk direnungkan dan dikaji untuk dapat menghadirkan bangunan bangsa Indonesia yang mencerahkan." "Dalam buku ini, Zaim Uchrowi mengangkat sebuah peristiwa yang mungkin publik menganggapnya sebagai peristiwa rutin sehari-hari, tapi ternyata merupakan hal yang sangat-sangat bermakna, dan berdampak luas dan panjang. Contohnya tulisan tentang seorang ustad di salah satu desa di Sumatera Selatan yang berorientasi atau berkeinginan menanam pohon, sekalipun itu hanya pohon pisang, dan hanya satu pohon setiap hari. Ternyata tanaman pohon pisang dan kebiasaan yang dilakukannya itu mencerahkan dirinya, mencerahkan masyarakat sekitarnya, dan mencerahkan semuanya." "Di tengah hadirnya apatisme karena krisis berkepanjangan, saya berharap buku ini akan mendorong kita untuk menuju kesadaran paling fitri bahwa kita adalah bangsa besar, dengan sejarah dan pencapaian yang besar. Peristiwa-peristiwa yang dihadirkan buku ini terasa mencerahkan dan membuat kita berorientasi ke depan sehingga kita dapat bangkit sebagai bangsa besar, bangsa yang layak menyandang istilah yang disebut Al-Quran sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur dalam arti yang universal." (Dr Hidayat Nur Wahid, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI) ZAIM UCHROWI lahir di Magetan, 31 Januari 1961. Besar dari lingkungan pesantren yang kental dengan nuansa tasawauf. Lulus IPB tahun 1982, bergabung dengan majalah Tempo, lalu memprakarsai Republika hingga menjadi pemimpin redaksi koran itu pada tahun 2000. Ia melanjutkan studi di Asian Institute of Management di bidang manajemen pembangunan, serta program doktor dalam penyuluhan pembangunan di IPB. Sejumlah buku telah ditulisnya, termasuk outhorized biography M. Amien Rais