Dialah Adrian Monk; detektif genius yang selalu bisa mencium kejanggalan sekecil apa pun, di mana pun, kapan pun. Tak terduga dan jenaka; dengan kelainan obsesif-kompulsifnya, Monk justru menjadi detektif terbaik seantero San Francisco.
***
Kali ini Monk harus menghadapi kasus kematian seekor anjing pemadam kebakaran yang berujung pada serentetan pembunuhan. Sparky, nama anjing tersebut, ditemukan tergeletak tak bernyawa di malam yang sama ketika terjadi kebakaran di sebuah rumah yang menewaskan sang penghuni. Kejadian ini menyeret Monk ke dalam misteri mematikan yang menelan korban lainnya. Satu kematian disusul oleh kematian lain...
Monk harus menggali fakta-fakta tersembunyi yang tak terdeteksi oleh polisi. Diduga kasus ini melibatkan orang yang berpengaruh, plus rahasia harta terpendam San Francisco. Monk berpacu dengan waktu. Terlambat sedikit saja, pihak-pihak yang bertanggung jawab akan melenggang bebas...
Novel Lee Goldberg, Mr. Monk Goes to the Firehouse adalah seri pertama Monk dalam bentuk novel yang diadaptasi dari serial TV. Tony Shaloub berperan sebagai Adrian Monk, seorang detektif cerdas namun mempunyai sifat obsesif-kompulsif. Dia dipecat dari kepolisian karena keeksentrikannya itu. Dalam cerita ia sering membantu rekannya, Kapten Leland Stottlemeyer, dari Kepolisian San Francisco, dalam memecahkan kasus pembunuhan yang rumit. Kejeliaannya dalam memperhatikan hal-hal yang kecil merupakan kelebihannya. Monk selalu bisa mendapatkan pelakunya. Hanya satu pelaku yang tidak bisa ditemukannya, yaitu pembunuh istrinya.
Novel Goldberg ini diceritakan dari sudut pandang asisten Monk, Natalie Teeger. Cerita dalam buku perdana ini dimulai dengan matinya anjing Dinas Pemadam Kebaran karena dibunuh dengan kampak. Penyelidikan atas pembunuh Sparky menyeret Monk keluar dari zona nyamannya. Monk yang seorang germophobia terpaksa memakai setelan Hazmat (sejenis pakaian yang digunakan petugas pemadam kebaran) ketika harus menggali "sampah". Sepanjang jalan cerita, Monk harus berseteru dengan dirinya sendiri. Selain itu, Monk juga terpaksa pindah ke rumah Natalie, karena di apartemennya sedang dilakukan penyemprotan bebas bakteri.
Novel ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Yang paling menarik dalam buku ini adalah dialognya yang bisa membuat kita tertawa terpingkal-pingkal. Membaca buku ini sangat menyenangkan, ibarat bersantai di depan TV sambil menikmati acara yang bagus. Saya menanti-nanti ... Baca Selengkapnya