Pada suatu malam, tahun 1951, di sebuah kedai kopi sederhana milik seorang gadis cantik bernama Mira. Bisa dimaklumi apabila para lelaki datang ke situ bukan semata-mata untuk segelas kopi. Mira adalah magnet bagi mereka. Di antara mereka ada seorang idealis yang jadi korban dampak sosial pada masa-masa awal kemerdekaan. Dia mencintai Mira habis-habisan sambil mengejek semua orang Cuma badut-badut yang tidak berpikir. Akibatnya dia jadi bahan tertawaan banyak orang.
Dengan kondisinya itu, apakah dia berhasil memetik cinta Mira?