Para penyandang Sindrom Asperger memandang dunia ini tak seperti kita pada umumnya. Bagi mereka, kita ini aneh dan konyol: tidak lugas, suka bicara melantur dan berkomentar tanpa makna. Kita sendiri sering bosan dan tak sabar ketika seorang penyandang Sindrom Asperger mengunkapakan ratusan fakta tentang jadwal, angka-angka di tiang-tiang lampu jalan, jenis-jenis wortel, ataupun pergerakan planet. Kenapa kita mudah menerima berbagai suara, cahaya, bau, sentuhan, serta rasa? Mengapa kita peduli hirarki sosial? Kenapa tidak berlaku sama pada semua orang? Mengapa kita bisa saling bertukar sasmita dan bagaiamana kita bisa 'menangkap' sasmita? Lebih dari itu semua, kenapa kita sedemikian tidak logis dibanding dengan penyandang Sindrom Asperger? Orang tua, anggota keluarga lainnya, serta para profesional perlu memahami sudut pandang para penyandang Sindrom Asperger ini agar bisa bekerja sama dengan mereka secara efekktif.