Turiki, pemuda Sarasah yang energik tapi lugu, terpuruk dalam kemelut negeri yang berkepanjangan. Perpecahan yang terjadi antara pemerintah pusat dan daerah telah menyebabkan Sarasah yang pernah porak-poranda. Sarasah tidak hanya menderita kerusakan akibat serangan pesawat-pesawat tempur dan berbagai mesian perang, tetapi juga diterpa angin perpecahan antar sesama warga, intimidasi dan teror yang dilancarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, terjadi eksodus besar-besaran.Pada saat itulah Turki ditugaskan mengantar Annna, tunangan sepupunya, ke tempat pengungsian. Tetapi nasib menuntun mereka ke sebuah lembah di tengah belantara Bukit Barisan. Dan kedua remaja yang sudah sejak lama saling memendam cinta itu tak kuasa menahan godaan iblis. Anna hamil, dan mereka memutuskan untuk tinggal di lembah itu.Namun, akhirnya petualangan cinta mereka terbongkar. Pembaharuan hukum adat yang disetujui pemerintahan pusat menyebabkan keduanya terusir dari Sarasah. Tapi mereka tidak sendiri. Golongan yang tak setuju dengan perubahan moral dan tradisi juga memutuskan untuk meninggalkan Sarasah, mencari negeri baru yang lebih menjanjikan harapan.
Carl Chairul dilahirkan di Talatang,desa kecil sebelah utara Bukittinggi, tanggal 9 Oktober 1945. Mulai berkarya sebagai penulis tahun 1969 di surat kabar Singgalang dengan nama Yun Chairul. Sejak itu ia sudah 50 cerpen dan artikel yang dimuat di Singgalang, Selecta, buletin perminyakan, dan The Jakarta Post. Ayah dua anak ini mengaku telah melalui liku-liuku hidup yang semrawut, sebab pekerjaan yang ditekuninya (sebagai karyawan perusahaan minyak) tidak sesuai dengan latar belakang sekolah pertanian dan cita-citanya untuk jadi wartawan.