Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata kematian? Kengerian, ketakutan atau malah bersyukur? Pengalaman berada di ujung maut itulah yang ingin dibagikan oleh Rev. Dr. Jaerock Lee dalam buku ini. Buku ini berisi kesaksian hidupnya - mengalami sakit-penyakit selama 7 tahun, ditinggalkan keluarga besarnya, dikucilkan tetangga - membuat Rev.Jaerock Lee merasa berada di "ambang kematian".
Apalagi ibunya, wanita yang melahirkannya, mengatakan agar ia lebih baik mati saja.Namun di balik pengalaman yang sangat menyakitkan, Tuhan memulihkan hidupnya. Dia bahkan memanggilnya menjadi hamba-Nya. Tak hanya itu, dia juga mendapat penglihatan tentang surga dan neraka dan men-share-kan kepada umat Tuhan untuk menguatkan dan meneguhkan bahwa kehidupan kekal itu sungguh-sungguh ada.Jadi ketika Anda mendengar kata "kematian" atau mungkin berada dalam "ambang kematian" tetaplah percaya bahwa Dia, Immanuel, Allah beserta kita.