Gaun pengantin putih gading itu menyapu lantai. Sinta berjalan di tengah sebuah ruangan pesta, di antara tamu-tamunya. Aneh, ia sendirian saja di sana. Dimana gerangan si pengantin pria? Sinta terjaga dan sadar bahwa ia adalah seorang gadis yang harus segera menjatuhkan pilihan di antara dua orang, tunangannya sejak kecil dan kekasih barunya.
Ling, nenek Sinta yang terus dihantui oleh cinta masa lalunya yang ia tinggalkan sewaktu ia meninggalkan daratan negeri Cina dan Nani, mami Sinta, juga punya cerita cinta sendiri-sendiri.
Jalan mana yang akan Sinta ambil? Akan dapatkah Ling menyambung benang-benang putus dari masa lalunya itu? Pacar no 2 akan membawamu mengikuti perjalanan cinta tiga wanita dari tiga generasi yang berbeda. Kisah yang menunjukkan bahwa generasi bisa beda, waktu dapat terus berlalu, dunia bisa berubah, tetapi yang namanya cinta sejati, akan terus ada selamanya.
Arleen lahir di Jakarta di tahun 1974 dan adalah ibu dari seorang anak perempuan berusia 6 tahun. Arleen mulai menulis buku cerita anak karena kesulitan yang di alaminya dalam mencari buku-buku cerita berbahasa Inggris/bilingual yang bagus dengan harga affordable untuk anaknya.
Setelah menulis buku anak, Arleen mencoba untuk menulis novel sebagai sarana penuangan mimpi, hayalan dan romantisme karena menurut Arleen, bukan hanya anak muda yang bisa romantis, ibu-ibu seperti dirinya pun boleh tetap romantis.
Arleen memegang gelar BSc di bidang Commerce dan MBA di bidang Finance dari Santa Clara University, California. Sekarang ia bekerja full time di sebuah perusahan distribusi swasta di Jakarta Pusat. Walaupun latar belakang pendidikan maupun pengalaman kerjanya lebih ke hitung-menghitung dan bukannya tulis-menulis, Arleen cukup menyenangi dunia tulis menulis, terbukti sejak mulai menulis 3 tahun yang lalu, sudah ada 5 novel, 1 buku parenting (non fiksi) dan 93 children storybook-nya yang sudah terbit (dan masih banyak lagi yang sedang dalam proses ilustrasi di beberapa penerbit, termasuk salah satu penerbit di Malaysia).
Arleen merasa bahwa baginya, menulis itu bukan hanya sebuah "infatuation" atau kekaguman sementara melainkan adalah sebuah "everlasting love" atau cinta yang kekal. Salah satu ...