“You have a beautiful skin,” kata seorang wanita Amerika di sebuah kelas zumba.

“Thank you!” jawabku terkejut senang.

“Kok bisa kamu punya warna kulit tan gitu? Gimana caranya?”

“Oh, this is my natural skin color.”

“Really? How lucky!”

Benarkah aku beruntung? Sementara di Indonesia, aku terbiasa dengan komentar yang hampir sama, “Iteman ya?”, tapi bedanya itu bukan pujian.
Dulu, aku berusaha agar kulitku tidak semakin hitam. Aku menghindari sinar matahari langsung dengan rajin pakai jaket atau payung dan pakai sunblock. Namun, sejak pindah ke Amerika, aku yang nggak tumbuh dengan pujian dan pernah berjuang mengalahkan insecurity yang akut karena merasa nggak cantik, sering mendapatkan pujian-pujian dari dari random people. Banyak pengalaman seru dan berharga yang Puri ceritakan,
mulai dari belajar mencintai diri sendiri yang ternyata nggak mudah,
meraih mimpi yang selama ini orang bilang nggak mungkin, hingga menghargai orang lain dari berbagai bangsa dan ras. Yuk,
kita mulai perjalanan mencintai diri sendiri!