7disabled
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Beritahukan jika produk ini tersedia kembali
Bahasa Menunjukkan Bangsa (Soft Cover)
oleh Alif Danya Munsyi

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
ISBN : 9799100313
ISBN13 : 9789799100313
Tanggal Terbit : Juni 2005
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman : 391
Dimensi : 140 mm x 210 mm



Deskripsi:
Apakah yang terjadi pada bahasa Indonesia? Mengapa "penyakit sok-Inggris" semakin menjangkiti penutur bahasa Indonesia? Benarkah ini gejala bangsa yang disebut oleh Sukarno sebagai tidak berkepribadian, mengambang, dan tidak berharkat. Melalui buku ini, Penulis mengajak Pembaca melihat persoalan yang melanda bangsa Indonesia di bidang bahasa dan mengajak Pembaca untuk memperbaiki kekeliruan itu demi terbentuknya bahasa nasional sebagaimana suratan Sumpah Pemuda 1928.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Buku Lainnya oleh Alif Danya Munsyi:
Halaman 1 dari 1
(Soft Cover)
oleh Alif Danya Munsyi
Rp. 49.000
Rp. 39.200
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Alif Danya Munsyi
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 -
4 100%
3 -
2 -
1 -
4.0
1 Review
Tulis Review Anda
Kumpulan Tulisan Seorang Munsyi
oleh Rimbun Natamarga pada Rabu, 29 September 2010
Kenapa saya harus susah-payah berbahasa Indonesia dengan “Baik dan Benar,” padahal saya adalah orang yang bertanah-air Indonesia; berbangsa Indonesia; dan berbahasa Indonesia? Sebab berbahasa Indonesia tak semua orang kita dapat baik, apalagi benar, meskipun nyatanya lahir di Indonesia, besar di Indonesia dan ada kemungkinan dikuburkan di Indonesia. Tapi kenapa pula harus repot-repot dengan “Baik dan Benar”? Sebab sebuah bahasa akan menunjukkan bangsa.

Kira-kira begitulah apa yang ingin disampaikan Alif Danya Munsyi dalam kumpulan 29 tulisan ini; BAHASA MENUNJUKKAN BANGSA. Berbahasa menunjukkan bangsa berarti berbahasa senonoh untuk mencitrakan bangsa yang berbudaya; bersusila dan berpekerti, beradab dan berakhlak, bermodal dan beretika. Dalam maksud ini, ia menempatkan dirinya sebagai seorang munsyi. Munsyi, olehnya, dan bukan sebagai sarjana bahasa Indonesia. Sebab itu “dipahami pada komprehensi ganda antara seseorang dengan inklanasi kesukacitaan berbahasa Indonesia, dan karena itu terpanggil untuk menguasainya, dan seseorang yang tertantang untuk menghasilkan bentuk bahasa tulis yang kreatif dalam idealitas kepujanggaan di atas sifat-sifat kedibyaan budaya (halaman 3).”

Ke-29 tulisan ini dibagi ke dalam empat bagian. Bagian pertama diberi judul “Bahasa dan Kekenesan Berbahasa.” Bagian kedua diberi judul “Bahasa, Sastra, dan Seni Pertunjukan.” Bagian ketiga diberi judul “Bahasa dan Agama, “ sedangkan bagian keempat diberi judul “Bahasa dan Musik.” Semua tulisan ini berkata-kunci “bahasa.”

Bagian ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
Tulis Review Anda