Anda akan temukan di dalam buku ini dua sosok wanita yang berbeda. Pertama, wanita berjilbab digambarkan sebagai wanita yang taat, selalu melaksanakan perintah Allah, menutup aurat, dan sabar. Kedua, wanita pesolek digambarkan sebagai wanita yang sekali-kali arogan, suka ngeyel, agresif, dan defensif. Beberapa argumen lainnya akan dipaparkan sehingga membawa Anda ke dalam perdebatan kedua sosok wanita tersebut. Daftar Isi 1. Jilbab Tidak Wajib dan Tidak Juga Sunnah, Akan Tetapi Hanya Termasuk Adat-Istiadat dan Soal Selera 2. Keharusan berhijab Telah Jelas dan Pasti, Tetapi Tidak Serta-Merta Menyebabkan Orang yang Tidak Mengenakannya Berdosa 3. Jika Jilbab Wajib dan Tabarruj Haram, Lalu Apa yang Mendorong Fenomena Merebaknya Prak- ktik Sufûr dan Melunturnya Jibab 4. Iman Ada di Dalam Hati 5. Niatku Baik dan Nuraniku Bersih. Aku Sama Sekali Tidak Menyimpan Kebusukan 6. Jilbab Membahayakan Kesehatan Rambut dan Mempengaruhi Pertumbuhannya 7. Jilbab Memperlambat Menikah dan Mengha- langi Para Peminang 8. Masalah Genting 9. Agama Mengatur Makhluk, Bukan Makhluk yang Mengatur Agama 10. Jangan Kenali Kebenaran Melalui Orang per Orang, Tetapi Kenalilah Kebenaran Itu Sendiri 11. Sufûr adalah Perlakuan Lembut terhadap Wa- nita sementara Jilbab Menyulitkan Mereka. 12. Apakah Hukum Berubah Seiring Perubahan Zaman 13. Dunia Baik-Baik Saja dan Hati Nurani Manusia Pun Bersih-Bersih Saja 14. Wajah dan Kedua Telapak Tangan Termasuk Sesuatu yang Harus Terbuka 15. Agama itu Mudah 16. Kisah Al-Fadhl bin Al-Abbas 17. Istri Para Sahabat juga Merupakan Teladan Kita 18. Apa Perlunya Berjilbab Jika Laki-Laki Dipe- rintahkan Menundukkan Pandangan 19. Kisah Subai'ah binti Al-Harits Al-Aslamiyyah 20. Kisah Sahabat Wanita Pemilik Kitab 21. Kisah Pembaiatan Hindun binti Utbah 22. Hadis Ibnu Abbas tentang Salat Id 23. Hadis Asma' ra. 24. Hadis Aisyah ra. 25. Hadis Asma' binti Umais ra. 26. Apakah Alquran Memperbolehkan Membuka Wajah, Kedua Telapak Tangan, dan Sufûr 27. Hadis Saf'a Al-Khaddaini ra. 28. Islam adalah Agama yang Mementingkan Hati 29. Kita Hidup Hanya Satu Kali 30. Jilbab Itu Ekstrem 31. Jilbab Merupakan Tradisi Jahiliah yang Usang 32. Berjilbab setelah Menikah 33. Orang Tua dan Suamiku Melarangku Berjilbab 34. Aku Tidak Suka Jilbab 35. Kecantikan adalah Anugerah Allah yang Harus Disyukuri 36. Aku Akan Berjilbab jika Allah Memberiku Hidayah 37. Berjilbabnya Nanti Saja jika Sudah Tua 38. Anggapan Negatif terhadap Jilbab 39. Strata Sosialku Tidak Memungkinkan Berjilbab 40. Cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya Sudah Cukup Menjamin Keridaan-Nya 41. Jilbab Menghambat Aktivitas Mengajar dan Bekerja 42. Karakter Zaman dan Pekerjaan Menuntut Pengurangan Busana Wanita dan Penyingkapan Wajah 43. Jilbab Berefek Buruk bagi Penglihatan dan Mencekik Leher 44. Aku Hanya Mau Memakai Jilbab di Musim Dingin 45. Aku Merasa Menjadi Orang Asing saat Menge- nakan Jilbab 46. Bentuk Jilbab Menakutkan 47. Jilbab Menghambat dan Menggagalkan Per- tunangan 48. Kemaslahatan Menuntut Tampil Terbuka Tan- pa Jilbab 49. Ini Hanya Kulit dan yang Menjadi Acuan ada- lah Mayoritas 50. Saya Tidak Akan Memakai Jilbab Sampai Saya Yakin dan Mengetahui Keutamaannya 51. Saya Akan Memakai Jilbab Kalau Baju-Baju Pendek Saya Sudah Usang 52. Pergaulan yang Buruk Menyebabkan Keter- purukan 53. Kekhawatiran Tidak Dapat Menjaga Konsis- tensi setelah Berjilbab Daftar Pustaka