Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa Quantum (bentuk plural quanta) adalah suatu "wujud" yang tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, seperti angin, udara. Begitupun dengan quantum yang ada dalam diri manusia, tidak terlihat, tetapi setiap detik kita meng-gunakannya. Itulah pikiran dan perasaan kita. Kedua "wujud" itu tidak tampak, tapi memiliki energi luar biasa. Pikiran dan perasaan jika bisa dikolaborasikan secara istiqa-mah, konsisten, dan disiplin, niscaya akan meledak menjadi kekuatan (spirit) dahsyat pen-dorong metamorfosis diri kita, yang terwujud nyata dalam bentuk tindakan/perilaku. Oleh sebab itu, Anda sangat membutuhkan sifat istiqamah, agar spirit diri dapat "meledak" dah-syat, dan ledakan itulah yang kelak akan menghantarkan Anda mencapai quantum ke-bahagiaan, ketenteraman jiwa, dan kesuksesan hidup dunia-akhirat. Dan, ingat! Ketiga dimensi tersebut (perasaan/emosi, pikiran, dan tindakan/perilaku) memiliki pertalian erat. Antara satu dimensi dengan dimensi lainnya memiliki sinyal yang sama dan seimbang. Jika salah satu dimensi mengalami "kerusakan", maka dimensi yang lain akan turut terhambat dalam mengakses sumber-sumber kekuatan pikiran, perasaan, dan ujung-ujungnya sikap Anda akan cenderung merugikan diri Anda dan bahkan orang lain. Hubungan antar-diri Anda sendiri, hubungan Anda dengan orang lain, dan hubungan Anda dengan Allah Swt., baru akan mencapai titik optimal jika dimensi pikiran, perasaan, dan tindakan tersebut menjalani proses yang istiqamah. Maka tak heran bila kini banyak orang cerdas, mahir ilmu agama, terdidik, tapi tak bisa bahagia dan bahkan stres, gara-gara gagal memadukan secara simbiotik kekuatan dasar dimensi-dimensi kehidupan tersebut. Buku Quantum Istiqamah ini merefleksikan solusi memadukan ketiga dimensi dasar kehidupan tersebut. Membaca buku karya motivator yang enerjik dan inovatif ini, sungguh Anda baru akan merasakan betapa mudah sebenarnya memicu "ledakan diri" yang bahkan akan membuat diri Anda sendiri takjub menatapnya....